animasi

Cute Rocking Baby Monkey

background

Senin, 12 Desember 2016

foto

posted by ria fitriani

ini adalah foto foto tentang technopreneur karedok







technopreneur karedok

posted by ria fitriani


narasi

Siapa yang tak kenal dengan karedok?makanan khas jawa barat ini dibuat dengan kombinasi rasa manis dan pedas membuat lidah selalu ingin menyantapnya.uniknya lagi karedok ini dibuat dengan sayuran mentah, penasaran ???

Kalau anda belum mencobanya ,alangkah baiknya jika anda mencicipi di kedai kami "karedok tiada duanya" yang bertempat di jl.indah jaya no.13 wiradesa

asumsi untuk analisis

NoAsumsiSatuan [General]Nilai/Jumlah
1Periode proyekTahun1
2Bulan kerja tahunBuan12
3Output, produksi dan harga  
 a.Produksi karedok perbulanporsi2100
 b.Produksi karedok pertahunporsi25200
 c.Harga penjualan karedokRp/porsi8000
 d.Lama menunggu pendapatanHari1
4Tenaga kerja :  
 a.produksiOrang3
 b.pelayanOrang3
5Penggunaan input dan harga  
 a.Input karedok 1 bulanporsi2100
 b.Harga mentah karedokRp/porsi6000
6Proporsi modal  
 a.Modal sendiri%75%


biaya investasi

NoNoUnitJumlah Fisik [Number]Harga Per Satuan [Rp]Harga Total [Rp]Umur EkonomisNilaiNilai
1SendokLusin61000060000512000300000
2GarpuLusin61000060000512000300000
3CobekSet260000120000524000600000
4PiringLusin6500003000005600001500000
5NampanUnit525000125000525000625000
6ToplesUnit525000125000525000625000
7PisauUnit41000040000104000400000
8PanciUnit53000015000010150001500000
9KomporUnit230000060000051200003000000
10TekoUnit5500002500005500001250000
11AyakanUnit2100002000054000100000
12WajanUnit35000015000010150001500000
TOTAL BIAYA INVESTASI200000036600011700000


biaya tetap

UraianJumlahUnit Biaya Per Unit [Rp]Total Biaya 1 Bulan [Rp]Total Biaya 1 Tahun [Rp]
Tenaga kerja :     
a. Produksi6orang500000300000036000000
Air   50000600000
Listrik   1000001200000
TOTAL315000037800000

Biaya variabel
noStruktur BiayaSatuan [General]Jumlah Fisik (Number)Biaya Per Satuan (Rp)Biaya Total (Rp)Biaya Total 1 Tahun (Rp)
1Cabekg3080002400002880000
2Garambks30200060000720000
3Bawang putihons9090008100009720000
4Minyak gorengkg25120003000003600000
5Kacang tanahkg25120003000003600000
6Kacang panjangikat5080004000004800000
7Terasions30100030000360000
8Jeruk limoons10050005000006000000
9Kencurons30200060000720000
10Kolkg9090008100009720000
11Taugekg9070006300007560000
12Timunkg6070004200005040000
13Terongkg9080007200008640000
14airgalon3050001500001800000
15Gula jawakg6050003000003600000
16Asemons9030002700003240000
 jumlah keseluruhan600000072000000


proyeksi produk&pendapatan
PENJUALAN 1 BULAN     PENJUALAN 1 TAHUN
       16800000             201600000



proyeksi laba/rugi usaha


NoUraianTahun 1
1PenerimaanRp201,600,000
   
2Pengeluaran 
 a.Biaya variabelRp72,000,000
 b.Biaya tetapRp37,800,000
 c.Depresiasi/jumlah nilai penyusutanRp366,000
3Total pengeluaranRp110,166,000
   
4R/L Sebelum PajakRp91,434,000
5Pajak ( 15% )Rp13,715,100
6Laba Setelah PajakRp77,718,900
7Profit On Sales/ Usaha Mengalami Keuntungan Per Tahun0.385510417
 Laba 39%

video membuat rengginang

posted by ria fitriani


membuat rengginang dari beras ketan

selamat mencoba...

makalah pengembangan kurikulum di era orde baru

posted by ria fitriani

hello guys! sekarang saya akan berbagi ilmu tentang penmbangan kurikulum di era orde baru. seoga bermanfaat ☺



PENGEMBANGAN KURIKULUM DI ERA ORDE BARU


Makalah

Disusun guna memenuhi tugas semester 5
Mata Kuliah                :  Pengembangan Kurikulum
                                    Dosen pengampu        :  Dr. H. Muhlisin, M.Ag.


Kelompok 4 oleh :

                        Muhammad Khoiruzzadi                             2021214400
Azidah Falakhati                                           2021214407
Imro’atus Salamah                                        2021214411
M. Iskandar                                                   2021214433

Kelas L
JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)  PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt., atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Pengembangan Kurikulum di Era Orde Baru ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi dan junjungan kita, Nabi Muhammad saw., keluarga dan sahabatnya.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah pengembangan kurikulum yang diampu oleh Bapak Dr. H. Muhlisin, M. Ag. di IAIN Pekalongan.
Makalah ini dapat selesai dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat,
1.H. Salafudin, M.Si. selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam.
2.Dra. Hj. Musfirotun Yusuf, M.M selaku dosen pembimbing.
3.Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan makalah ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Disamping itu, apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dann saran yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin ya robbal ‘alamiin.

Pekalongan, 12 Oktober 2016


                                    Penulis








DAFTAR ISI


Kata Pengantar......................................................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................................................. 3

BAB I Pendahuluan................................................................................................................. 4       
A.    Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 4       
B.     Rumusan Masalah........................................................................................................ 4
C.     Metode Pemecahan Masalah....................................................................................... 4       
D.    Sistematika Penulisan Makalah................................................................................... 5       

BAB II Pembahasan................................................................................................................ 6
A.    Kurikulum 1968........................................................................................................... 6
B.     Kurikulum 1975/1976.................................................................................................. 7
C.     Kurikulum 1984........................................................................................................... 10
D.    Kurikulum 1994........................................................................................................... 11

BAB III Penutup..................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 16

      









BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Dari masa ke masa kurikulum yang terdapat di setiap negera berubah yang ini menurut sebagian pakar disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang berkembang dan disamping itu kondisi dan tuntutan zaman pun berubah. Untuk menyesuaikan dengan zaman, kurikulum pun mengalami perkembangan. Perkembangan itupun terjadi pada kurikulum di Negara Indonesia.
Sebagai sebuah Negara yang memiliki tujuan berdiri, kurikulum ini dirasa sangat penting untuk kemudian mengiringi kemajuan Negara. Karenanya, perkembangan kurikulum ini dianggap menjadi penentu masa depan anak bangsa. Sebagai bangsa yang pernah dijajah, sedikit tidak negara ini akan terpengaruh oleh kurikulum pendidikan dari negara yang dulu pernah menjajah Indonesia.  Penting untuk kemudian dikaji untuk mengetahui bahwa Negara kita saat ini kurikulumnya masih berkaitan dengan kepentingan penjajah dulu. Setidaknya, ketika fisik penjajah itu pergi, mereka sejatinya tetap ada melalui kurikulum yang yang diturunkan pada negara bekas jajahan.

B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat penulis ungkapkan pembuatan makalah ini adalah:
1.      Bagaimana perkembangan kurikulum padatahun 1968?
2.      Bagaimana perkembangan kurikulum pada tahun 1975/1976?
3.      Bagaimana perkembangan kurikulum pada tahun 1984?
4.      Bagaimana perkembangan kurikulum pada tahun 1994?

C.  Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur atau metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D.  Sistematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengembangan Kurikulum di era orde baru
Masa Orde Baru secara harfiyah adalah masa yang baru yang menggantikan masa kekuasaan orde lama. Namun secara politis orde baru diartikan suatu masa untuk mengembalikan Negara Republik Indonesia kedalam sebuah tatanan yang sesuai dengan haluan negara sebagaimana yang terdalam dalam UUD 1945 serta falsafah negara yaitu pancasila secara murni dan konsekuen.
Perpindahan kekuasaan orde lama ke orde baru ini dilakukan berdasar analisis yang menyatakan banyaknya kebijakan pemerintah yang telah melenceng dari UUD 1945 dan pancasila, sehingga apabila kekuasaan ini diteruskan maka tujuan dan cita-cita proklamasi kemerdekaan akan jauh dari keberhasilan.[1]
Masa orde baru disebut juga sebagai Orde Konstitusional dan Orde Pembangunan, yakni bertujuan membangun manusia seutuhnya dan menyeimbangkan antara rohani dan jasmani untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Pada tahun 1973-1978 dan 1983 dalam sidang MPR yang kemudian menyusun GBHN.[2]
Menurut Harold Rugg, The curiculum is the stream of guided activities that constitutes the life of young people and theirs elders. [in a much earlier book, Rugg disapprovingly spoke of the traditional curriculum as one ”... passing on descriptions of earlier cultures and to perpetuating dead languages and abstract techniques which were useful to no more than a negligible fration of our population”. [3] Pada masa orde baru ini setidaknya sudah 4 kali mengalami perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi dan tujuan pendidikan pada waktu itu.
1.   Kurikulum 1968
Lahirnya kurikulum pada tahun 1968 sebagai perubahan dari kurikulum 1964 di pengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintah rezim orde lama ke pemerintahan rezim order baru. Kurikulum 1968 melakukan perubahan struktur kurikulum dari pancawardana dan menekankan pendekatan organisasi mata pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Kurikulum pada tahun 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orentasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsenkuensi.[4]
Dari segi tujuan pendidikan, kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan kepada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
2.   Kurikulum 1975/1976
Pembaharuan kelima terjadi dengan diterbitkannya kurikulum 1975/1976. Kurikulum 1975 untuk SD/SMP dan SMA sedangkan kurikulum 1976 untuk sekolah keguruan yaitu SPG dan Sekolah Menengah Kejuruan (STM, SMEA).
1.      Latar belakang kurikulum 1975
Latar belakang ditetapkannya kurikulum 1975 sebagai pedoman pelaksanaan pengajaran di sekolah sebagai berikut:
a.       Sejak tahun 1969 di Negara Indonesia telah banyak perubahan yang terjadi sebagai akibat lajunya pembangunan nasional, yang mempunyai dampak baru terhadap program pendidikan nasional. Hal-hal yang mempengaruhi program maupun kebijaksanaan pemerintah yang menyebabkan pembaharuan itu adalah:
·         Selama pelita I, yang dimulai pada tahun 1969, telah banyak timbul gagasan baru tentang pelaksanaan sistem pendidikan nasional.
·         Adanya kebijaksanaan pemerintah dibidang pendidikan nasional yang digariskan dalam GBHN yang antara lain berbunyi: “Mengejar ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempercepat lajunya pembangunan.”
·         Adanya hasil analisis dan penilaian pendidikan nasional oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mendorong pemerintah untuk meninjau kebijaksanaan pendidikan nasional.
·         Adanya inovasi dalam sistem belajar-mengajar yang dianggap lebih efisien dan efektif yang telah memasuki dunia pendidikan Indonesia.
·         Keluhan masyarakat tentang mutu lulusan pendidikan untuk meninjau sistem yang kini sedang berlaku.
b.      Pada kurikulum 1968, hal-hal yang merupakan faktor kebijaksanaan pemerintah yang berkembang dalam rangka pembangunan nasional tersebut belum diperhitungkan, sehingga diperlukan peninjauan terhadap kurikulum 1968 tersebut agar sesuai dengan tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
2.      Prinsip pelaksanaan kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.    Berorientasi pada tujuan
b.    Menganut pendekatan integratif  dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
c.    Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
d.   Menganut pendekatan sistem yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.
e.    Dipengaruhi psikologi behaviorisme dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).
3.      Komponen kurikulum 1975
Kurikulum 1975 memuat ketentuan dan pedoman yang meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
a.       Tujuan institusional baik SD, SMP, dan SMA/SPG/SMEA/STM
Tujuan institusional adalah tujuan yang hendak dicapai lembaga pendidikan ( SD, SMP, SMA, SPG/ SMEA/STM) dalam melaksanakan program pendidikannya.
b.      Struktur program Kurikulum
Struktur program adalah kerangka umum program pengajaran yang akan diberikan pada tiap sekolah.
c.       Garis-garis Besar Program Pengajaran
Sesuai dengan namanya, Garis-garis Besar Program Pengajaran, pada bagian ini dimuat hal-hal yang berhubungan dengan program pengajaran, yaitu:
·         Tujuan kurikuler, yaitu tujuan yang harus dicapai setelah mengikuti program pengajaran yang bersangkutan selama masa pendidikan.
·         Tujuan intruksional umum, yaitu tujuan yang hendak dicapai dalam setiap satuan pelajaran baik dalam satu semester maupun satu tahun.
·         Pokok bahasan yang harus dikembangkan untuk dijadikan bahan pelajaran bagi para siswa agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
·         Urutan penyampaian bahan pelajaran dari tahun pelajaran satu ke tahun pelajaran berikutnya dan dari semester satu ke semester berikutnya.
4.      Sistem penyajian dengan pendekatan PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional)
Sistem PPSI berpandangan bahwa proses belajar-mengajar merupakan suatu sistem yang senantiasa diarahkan pada pencapaian tujuan. Sistem pembelajaran dengan pendekatan sistem intruksional inilah yang merupakan pembaharuan dalam sistem pengajaran di Indonesia.
5.      Sistem penilaian
Dengan melaksanakan PPSI, penilaian diberikan pada setiap akhir pelajaran atau pada akhir satuan pelajaran tertentu. Inilah yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya yang memberikan penilaian pada akhir semester atau akhir tahun saja.
6.      Sistem Bimbingan dan Penyuluhan
Setiap siswa memiliki tingkat kecepatan belajar yang tidak sama. Disamping itu mereka memerlukan pengarahan yang akan mengembangkan mereka menjadi manusia yang mampu meraih masa depan yang lebih baik. Dalam kaitan ini maka perlu adanya bimbingan dan penyuluhan bagi para siswa dalam meniti hidupnya meraih masa depan yang diharapkannya.
7.      Supervisi dan Administrasi
Sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan pengelolaan yang terarah, baik yang digunakan oleh para guru, administrator sekolah, maupun para pengawas sekolah. Teknik supervisi dan administrator sekolah ini dapat dipelajari pada pedoman pelaksanaan kurikulum tentang supervisi dan administrasi.
Ketujuh unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang mewarnai kurikulum 1975/1976 sebagai suatu sistem pengajaran.
Sejak diberlakukannya kurikulum 1975/1976, berbagai usaha inovatif telah banyak dilakukan dalam rangka menunjang pelaksanaan dan mencari alternatif lain yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum tersebut, antara lain meneruskan uji coba kurikulum melalui Sekolah Laboratorium disepuluh IKIP Negeri, uji coba belajar tuntas (mastery learning), penggunaan modul dan sekolah-sekolah terbuka.
3.    Kurikulum 1984
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak relevan lagi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam GBHN 1983 hasil sidang umum MPR 1983 menyiratkan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum 1975 kepada kurikulum 1984. Karena itulah pada tahun 1984 pemerintah menetapkan pergantian kurikulum 1975 menjadi kurikulum 1984.
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 diantaranya  yaitu sebagai berikut:
a.       Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung kedalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
b.      Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik
c.       Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah.
d.      Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir disetiap jenjang
e.       Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk pendidikan luar sekolah
f.       Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja
Atas dasar perkembangan itu maka menjelang tahun 1983 antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi terhadap pendidikan, kurikulum 1975 dianggap sudah tidak sesuai lagi karena itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional) didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas disekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
b.      Pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara optimal, baik dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor
c.       Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.
d.      Menanamkan  pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep   yang dipelajari siswa harus didasarkan pada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti.
e.       Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa
f.       Menggunakan pendekatan keterampilan

4.    Kurikulum 1994
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 1984 proses pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena sesuai dengan suasana pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya, pada saat itu dibentuklah Tim Basic Science yang salah satu tugasnya ikut mengembangkan kurikulum disekolah.
Kurikulum 1994 dibuat untuk menyempurnakan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang  No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan pada  siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut:
a.       Pembagian tahapan pelajaran disekolah dengan sistem caturwulan
b.      Pembelajaran disekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
c.       Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakuan satu sistem kurikulum untuk semua siswa diseluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat
d.      Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik dan sosial.
e.       Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep, pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa
f.       Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana menuju hal yang kompleks
g.      Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa
Selama dilaksanakannya kurikulum 1994 muncul beberapa permasalahan,  kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented) terutama sebagai akibat dari itu sebagai berikut:
1.      Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran
2.      Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari
Permasalahan  diatas terasa saat berlangsungnya pelaksanaan kurikulum 1994. Hal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum tersebut. Salah satu penyempurnaan itu diberlakunya suplemen kurikulum 1994. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum, yaitu:
a.       Penyempurnaan kurikulum secara terus-menerus sebagai upaya untuk menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
b.      Untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, sarana prasarana serta lingkungan.
c.       Untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa
d.      Mempertimbangkan beberapa aspek terkait, seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, sarana/prasarana termasuk buku pelajaran
e.       Tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tepat dapat menggunakan buku pelajaran dan sarana prasarana pendidikan yang lainnya yang tersedia disekolah.
Penyempurnaan kurikulum 1994 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan bertahap, yaitu tahap penyempurnaan jangka pendek dan penyempurnaan jangka panjang.[5]           



























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perkembangan kurikulum pada masa orde baru setidaknya sudah mengalami perubahan 4 kali, yaitu pada tahun 1968, 1975, 1984 dan 1994. Adapun perubahan tersebut karena dirasa adanya faktor-faktor tertentu dan karena untuk penyempurnaan kurikulum-kurikulum yang sebelumnya.
Adapun di era orde baru, kurikulum lebiih ditekankan pada jiwa yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 sehingga dituntut tercapainya pembangunan Negara Republik Indonesia yang lebh cepat dan mampu bersaing dengan tantangan pada waktu itu.

B.     Saran-saran
Pemakalah menyadari bahwasanya dalam penulisan materi ini terdapat banyak sekali kekurangan baik dalam segi penulisan tata letak atau pun ketidak akuratan sejarah. Oleh sebab itu, kami semua meminta saran dan kritik saudara para pembaca untuk kesempurnaan dan pengetahuan baru bagi kami semua..
















DAFTAR PUSTAKA


Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
K Rukiati, Enung, dkk. 2003. Sejarah Pendidikan di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Nata, Abudin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers.
Subandijah. 1999. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jogja: PT GrafindoPersada.





[1] Enung K Rukiati, dkk., Sejarah Pendidikan di Indonesia, ( Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2003), hlm. 65..
[2] Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 325.
[3] Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawalii Pers, 2013), hlm. 3.
[4]  Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jogja: PT Grafindo Persada, 1992), hlm. 152.
[5]Sholeh Hidayat, Perkembangan Kurikulum Baru, Cet. 2, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2013), hlm.4-12.